0
Laporan Gulma " Penanaman Gulma
Posted by YULFA UPA (yulfa sari tarigan)
on
17.52
Laporan Praktikum I
PENANAMAN GULMA
Disusun oleh:
Nama : Yulfa Sari Tarigan
NIM : 1305101050051
Kelas : 01 Agt
Kelompok :03
LABORATORIUM ILMU GULMA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Gulma merupakan tanaman yang merupakan tanaman yang merugikan apabila
tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Pertumbuhan gulma tergolong pertumbuhan
yang cepat dan dapat menghasilkan biji gulma hingga ribuan jumlahnya. Oleh
karena itu, penanggulangan keberadaan gulma haruslah tepat sehingga gulma –
gulma itu tadi tidak melebihi ambang ekonomi yang dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan tanaman budidaya. Terdapat banyak cara untuk mengatasi
keberadaan gulma, antara lain: penanggulangan secara mekanik, penanggulangan
secara kimiawi, dan sebagainya.
Pengenalan suatu
jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya,
dan bentuk pertumbuhannya. Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenala gulma
rerumputan (grasses), teki – tekian (sedges), dan berdaun lebar (board
leaf).
Golongan gulma
rurumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukuran gulma
golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau
tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang
terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap antara
ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun., contoh
gulma rerumputan Panicium
repens, Eleusine indica, Axonopus compressus dan masih banyak lagi.
Golongan
teki-tekian kebanykan berasal dari famili Cyperaceae.
Golongan ini dari penampakanya hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya
terletak pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk
segitiga. Selain itu golongan teki-tekian tidak memiliki umbi atau akar ramping
di dalam tanah. Contoh golongan teki-tekian: Cyprus
rotundus, Cyprus compresus.
Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides,Euparotum
odorotum. Berdasarkan habitat tumbuhnya, dikenal gulma darat, dan gulma
air. Gulma darat merupakan gulma yang hidup didarat, dapat merupakan gulma yang
hidup setahun, dua tahun, atau tahunan (tidak terbatas). Penyebaranya dapat
melalui biji atau dengan cara vegetatif.
Contoh gulma darat diantaranya Agerathum conyzoides,Digitaria
spp, Imperata cylindrical, Amaranthus spinosus. Gulma air
merupakan gulama yang hidupnya berada di air. Jenis gulma air dibedakan menjadi
tiga, yaitu gulma air yang hidupnya terapung dipermukaan air (Eichhorina
crassipes, Silvinia spp),
gulma air yang tenggelam di dalam air (Ceratophylium demersum), dan
gulma air yang timbul ke permukaan tumbuh dari dasar (Nymphae sp, Sagitaria
spp).
Gulma juga memiliki karakteristik yaitu pertumbuhannya cepat, mempunyai daya saing yang kuat dalammemperebutkan
faktor-faktor kebutuhan hidupnya, mempunyai toleransi yang besar terhadap
kondisi lingkungan yang ekstrem, mempunyai daya
berkembang biak yang besar secara vegetatif dan atau generatif, alat
perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air, maupun
binatang, bijinya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkannya
untuk bertahan hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
1.2
Tujuan
Untuk
mengetahui jenis gulma serta pertumbuhan gulma tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gulma
ialah tanaman yang tumbuhnya tidak diinginkan. Gulma di suatu tempat mungkin
berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak atau sebagai bahan obat-obatan.
Dengan demikian, suatu spesies tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan sebagai
gulma pada semua kondisi. Namun demikian banyak juga tumbuhan diklasifikasikan
sebagai gulma dimanapun gulma itu berada karena gulma tersebut umum tumbuh secara
teratur pada lahan tanaman budidaya (Sebayang,2005).
Perkembangbiakan gulma sangat mudah dan
cepat, baik secara generatif maupun secara vegetatif. Secara generatif,
biji-biji gulma yang halus, ringan, dan berjumlag sangat banyak dapat
disebarkan oleh angin, air, hewan, maupun manusia. Perkembangbiakan secara
vegetatif terjadi karena bagian batang yang berada di dalam tanah akan
membentuk tunas yang nantinya akan membentuk tumbuhan baru. Demikian juga,
bagian akar tanaman, misalnya stolon, rhizomma, dan umbi, akan bertunas dan
membentuk tumbuhan baru jika terpotong-potong (Barus,2003).
Bayam yang dikenal
dengan nama ilmiah Amaranthus spinosus L. Yang kini dikenal di seluruh
penjuruh dunia, berasal dari daerah Amerika tropika. Jenis –
jenis Amaranthus sp memiliki wujud yang menarik dari daun – daunnya
yang berukuran besar, berwarna hijau dan merah, serta merah yang keluar dari
ujungnya. Ada 3 jenis (spesies) bayam yang diusahakan di kawasan Amerika Latin,
yaitu Amaranthus caudatus berkembang di Argentina, Peru, dan Bolivia
; Amarantuhs cruentus di Guatemala ; sedangkanAmaranthus
hypochondricus di Meksiko (Erief, 2006).
Menurut
Ware George and J. P MC. Collum pada bukunya Producing Vegetable Crops,
sistematika dari tanaman bayam sebagai berikut.
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub
– division : Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Amaranthales
Family
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Species
: Amaranthus spinosus L.
(Gembong,1993).
Bayam
duri merupakan tumbuhan liar yang diantara sema-semak, perkarangan rumah,
ladang, tepi jalan atau lahan kosong yang tidak terpelihara. Lebih menyukai
lahan yang kering, seperti lahan padi gogo atau tumbuh bersama tanaman lain
dilahan yang kering. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar
matahari dengan suhu udara antara 25 – 35 0C. Tanaman ini mudah
tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 50-100 cm. Bayam duri ini, mudah
berkembang dengan bijinya yang kecil-kecil.
BAB
III
METODELOGI PRAKTIKUM
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Penanaman Gulma dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
8 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB sampai selesai, di Laboratorium Ilmu Gulma,
Program studi Agroteknologi , Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh.
3.2 Alat
dan Bahan
·
Alat
Kertas label
Cup aqua gelas 15 buah
Tempat pembibitan
·
Bahan
Benih gulma : Amaranthus spinosus
Chloris
barbata
Cyperus
rotundus
Cyperus
iria
3.3
Cara Kerja
1. Dipersiapkan
media tanam : tanah, pasir dan kompos dicampur dengan perbandingan 1:1:1
2. Ditanam
ditempat pembibitan yang disediakan dengan cara menyusun benih gulma di bak
pembibitan secara teratur.
3. Setelah daun
gulma tumbuh sebanyak 5 daun, gulma dipindah dan ditanam ke dalam cup aqua
gelas yang telah diberikan tanah,pasir dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
4. Diamati
parameter : parameter yang dihitung berupa tinggi tanaman, diameter batang dan
jumlah daun, dihitung pada 2 minggu setelah pindah tanam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tabel
1. Pengukuran Tinggi Tanaman dan Perhitungan Diameter Batang 14
Hari Setelah Tanam (HST).
NO.
|
Pengamatan
|
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Jumlah
Daun
|
|
1.
|
1,5
|
6
|
2.
|
2
|
5
|
3.
|
1
|
5
|
4.
|
1
|
5
|
5.
|
1,5
|
4
|
6.
|
1
|
5
|
7.
|
1
|
4
|
8.
|
1
|
4
|
9.
|
1,2
|
4
|
10.
|
1
|
5
|
11.
|
1
|
4
|
12.
|
1
|
4
|
13.
|
1
|
3
|
14.
|
0
|
4
|
15.
|
0
|
3
|
Total
|
15,2
|
65
|
Rerata
|
1,01
|
4,33
|
Tabel
1. Pengukuran Tinggi Tanaman dan Perhitungan Diameter Batang 21
Hari Setelah Tanam (HST).
NO.
|
Pengamatan
|
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Jumlah
Daun
|
|
1.
|
2,5
|
7
|
2.
|
2,5
|
6
|
3.
|
2,5
|
7
|
4.
|
1,5
|
5
|
5.
|
2
|
5
|
6.
|
2,6
|
4
|
7.
|
2,6
|
5
|
8.
|
1,4
|
6
|
9.
|
2
|
4
|
10.
|
2,2
|
6
|
11.
|
1
|
2
|
12.
|
1,3
|
5
|
13.
|
1,3
|
4
|
14.
|
0,7
|
4
|
15.
|
0,5
|
4
|
Total
|
26,6
|
74
|
Rerata
|
1,77
|
4,93
|
Tabel
1. Pengukuran Tinggi Tanaman dan Perhitungan Diameter Batang 28
Hari Setelah Tanam (HST).
NO.
|
Pengamatan
|
|
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Jumlah
Daun
|
1.
|
4,2
|
9
|
2.
|
3,8
|
7
|
3.
|
3,6
|
7
|
4.
|
2,5
|
8
|
5.
|
3,2
|
6
|
6.
|
3
|
7
|
7.
|
2,5
|
5
|
8.
|
2,3
|
6
|
9.
|
2,6
|
6
|
10.
|
3,5
|
6
|
11.
|
1,1
|
4
|
12.
|
1,5
|
5
|
13.
|
1,8
|
5
|
14.
|
1,4
|
5
|
15.
|
1,2
|
5
|
Total
|
38,2
|
91
|
Rerata
|
2,55
|
6,07
|
4.2
Pembahasan
Penanaman gulma yang dilakukan pada praktikum ini
menggunakan biji gulma jenis gulma berdaun lebar yaitu Amaranthus spinosus L. Amaranthus
spinosus L. memiliki biji yang bulat kecil
berwarna hitam dengan panjang antara 0,8 – 1 mm dan alat penyebarannya adalah
menggunakan rambut dan dibantu dengan hembusan angin. Karena perkembangannya
cepat dan penyebarannya luas maka bayam duri ini merupakan gulma penting (Dalimarta,2003).
Setiap
cup aqua gelas berisi 1 biji Amaranthus
spinosus L. dan
ditanam dengan media tanam sesuai prosedur praktikum yaitu 1:1:1 antara
tanah,kompos dan pasir yang ditanam pada 15 buah cup aqua gelas yang telah
diberi lubang.
Pengamatan
dilakukan 14 hari setelah tanam, yang mana pada setiap pengamatan mengalami pertambahan,
baik pada tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman. Pernambahan tinggi tanaman
mengalami kenaikan sekitar 1-2 cm setiap harinya demikian halnya dengan jumlah
daun pada tanaman yang mengalami penambahan 2-6 daun per harinya yang dapat
dilihat pada tabel pengamatan diatas.
Menurut
Murtensen and Bullard (1970), Tanah yang subur dan bertekstur gembur serta
banyak mengandung bahan organik paling disukai tanaman bayam. Pada tanah yang
tandus dan liat, bayam masih dapat tumbuh dengan baik jika dilakukan penambahan
bahan organik yang cukup banyak. Pada tanah yang ber-pH dibawah kisaran 6-7,
tanaman bayam sukar tumbuh. Tanaman akan menunjukkan pertumbuhan yang merana
bila pH tanah dibawah 6. Begitu pula pada pH diatas 7, tanaman akan mengalami
gejala klorosis (warna daun menjadi putih kekuning-kuningan terutama pada daun-daun
yang masih muda). Jenis bayam tertentu masih dapat tumbuh pada tanah-tanah
alkalin (basa). Tanaman bayam tidak terlalu memilih jenis tanah tertentu dan bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup
sinar matahari dengan suhu udara antara 25 – 35 0C. Bayam duri ini,
mudah berkembang dengan bijinya yang kecil-kecil, sehingga dalam segi
pemeliharaan dan penanaman tidak terlalu sulit.
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik
pada waktu musim hujan ataupun kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup
banyak sehingga paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan
Oktober – November. Bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekita bulan
Maret – April (Nazaruddin, 2000). Sehingga tak heran bahwa gulma Amaranthus spinosus L. banyak kita jumpai dan
mudah tumbuh dilahan maupun di pekarangan rumah.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan praktikum penanaman gulma ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Amaranthus spinosus L. merupakan gulma jenis berdaun lebar.
2.
Amaranthus spinosus L. merupakan tumbuhan liar yang
diantara sema-semak, perkarangan rumah, ladang, tepi jalan atau lahan kosong
yang tidak terpelihara.
3.
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan
saja baik pada waktu musim hujan ataupun kemarau.
4.
Tanaman bayam tidak terlalu memilih
jenis tanah tertentu dan bayam duri tumbuh
baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 –
35 0C. Bayam duri ini, mudah berkembang dengan bijinya yang
kecil-kecil, sehingga dalam segi pemeliharaan dan penanaman tidak terlalu
sulit.
5.
Pernambahan tinggi tanaman mengalami kenaikan sekitar
1-2 cm setiap harinya demikian halnya dengan jumlah daun pada tanaman yang
mengalami penambahan 2-6 daun per harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Barus,
E., 2003. Pengendalian Gulma di
Perkebunan. Kanisius, Yogyakarta.
Dalimarta,
Setiawan. 2003.Atlas Tumbuhan Obat Jilid
3. Jakarta: Puspa Swara.
E.S. Sri Mulyani. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta
: Penerbit Kanisius.
Gembong Tjitrosoepomo. 1993. Taksonomi Umum. 1993. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Murtensen, E dan F.T. Bullard.1970.Handbook of Tropical and Subtropical
Horticulture.Department of State Agency for International
Nazaruddin.2000.Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran
Dataran Rendah.Penebar Swadaya.Jakarta.
Sebayang,
H. T., 2005. Gulma dan Pengendaliannya
Pada Tanaman Padi. Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang.
Posting Komentar